Lain halnya dengan beberapa makhluk hidup atau hewan yang tinggal di air, kebanyakan dari mereka dapat menghasilkan listrik dengan daya yang lumayan besar. Hal ini diperuntukan agar mereka dapat mendapatkan mangsanya dengan mudah.
Untuk memproduksi listrik, hewan-hewan air tersebut memerlukan sebuah kemampuan khusus yang disebut dengan electroreception biologis pada tubuh mereka. Selain digunakan saat berburu mangsa, kemampuan tersebut juga berfungsi sebagai keperluan navigasi mereka.
Elephant Nose Fish
Dalam bahasa Indonesia, ikan ini terkenal dengan sebutan Ikan Belalai Gajah. Elephant nose fish memiliki habitat di sekitar area sungai Afrika tengah dan barat.
Rupanya hitam gelap, bentuknya lonjong dan agak meruncing di bagian mulutnya (layaknya belalai gajah). Electroplax atau organ listrik khusus pada ekor ephant nose fish berfungsi untuk menghasilkan listrik saat sedang berburu.
Saat beristirahat atau tidak sedang dalam digunakan, beberapa sel electroplax tersebut masing-masing mempunyai muatan negatif pada bagian dalamnya, sedangkan di bagian luar mengandung muatan positif.
Tatkala organ electroplax ini dirangsang dengan kontraksi otot, seperti terkena sentuhan dari predator. Maka akan terjadi arus listrik balik yang mana menimbulkan sengatan kepada makhluk apa pun yang menyentuhnya.
Echidnas
Dalam klasifikasi ordo monotreme, echidnas merupakan hewan berduri yang mempunyai sebuah anggota tubuh unik berbentuk moncong panjang di bagian depan. Usut punya usut, moncong ini ternyata berfungsi sebagai mulut sekaligus hidung.
Tak hanya itu, moncong panjang tersebut juga dapat menghasil berbagai sinyal listrik yang dapat membantu mereka dalam menemukan serangga untuk dimakan.
Moncong echidnas akan nampak basah jika mereka berada di darat, sehingga arus listriknya akan selalu terhantarkan ketika menemui mangsanya.
Para ilmuwan meyakini bahwa listrik pada hewan echidnas itu berfungsi sebagai alat pelindung diri. Yang mana hewan tersebut seringkali dihadapkan dengan berbagai serangan predator.
Lele Air Tawar
Catfish electric merupakan nama lain dari lele tawar yang hidup di perairan tropis Afrika ini. Lele tawar dapat menghasilkan listrik hingga 250 volt! Ini setara dengan jumlah voltage yang dibutuhkan oleh satu unit komputer dalam kurun waktu sekitar 45 menit.
Dengan kekuatan listrik ini, lele tawar mampu menghadapi berbagai serangan predator dan hewan lainnya yang mencoba memangsanya. Jaringan otot khusus pada lele tawar berfungsi sebagai organ listrik. Bentuknya seperti suatu lapisan agar-agar yang terletak di bawah kulitnya.
Belut Listrik
Belut Listrik
Hewan ini sebenarnya tidak masuk dalam klasifikasi belut meskipun memiliki nama belut listrik. Hal ini dikarenakan belut listrik masih dalam klasifikasi ikan.
Belut listrik hidup kebanyakan hidup di perairan Amerika Selatan dengan senjatanya yang mematikan berupa sengatan listrik.
Uniknya, belut listrik ini dapat mengeluarkan sengatan energi elektrik semala satu jam terus menerus tanpa lelah. Bahkan kekuatannya pun tidak kalah besar jika dibandingkan dengan hewan listrik lainnya yakni sebesar 500 volt!
Bisa jadi jika korban yang sesudah terkena sengatan listrik dari hewan ini akan berakibat pada kematian, meski hanya untuk seukuran orang dewasa sekalipun.
Hiu Kepala Martil
Mengandalkan ratusan ribu organ eletroreceptor (ampullae), hiu martil menjadikan dirinya sebagai satu-satunya hiu yang mempunyai sensitivitas listrik terbesar.
Organ listrik tersebut berguna sebagai alat pendeteksi medan listrik dari beberapa hewan listrik lainnya.Sehingga mereka mampu mendeteksi sinyal listrik dari hewan lain agar ia dapat dengan mudah mencari mangsa.
Lain daripada itu, hiu ini juga memanfaatkan deteksi listrik internal mereka layaknya sebuah perangkat GPS (Global Positioning System) yang mana berfungsi sebagai alat navigasi di saat mereka akan beradaptasi dengan arus air laut yang ada.
Electric Skates Fish
Sebagian besar waktu dari hewan ini dihabiskan di dasar laut atau air dingin. Sesuai dengan namanya, electric skate dapat menyerap listrik lemah yang dikeluarkan oleh siput, udang dan kerang, yang mana dari ketiga hewan tersebut merupakan santapan mereka.
Di bagian ekornya-lah listrik dari hewan tersebut dihasilkan. Setiap sengatan yang dihasilkan mengandung efek yang berbeda-beda, tergantung dari jenis spesies yang ia sengat.
Selain dapat memudahkannya dalam mencari mangsa, listrik pada electric skates fish juga dapat digunakan sebagai alat pertahanan terhadap serangan predator.
Tak hanya itu, mereka juga dapat saling mengenal dan berkomunikasi antar sesamanya.
Ikan Pari
Electric ray atau ikan pari elektrik menyimpan sedikit kemiripan dengan belut listrik, yakni dapat mengontrol tegangan di seluruh muatan listrik pada tubuhnya, organ produksi listrik ikan pari berada di antara kedua sisi kepala.
Kedua sisi kepala ini mampu menghasilkan listrik secara serentak yakni 8 hingga 220 volt.
Setidaknya ada 69 spesies ikan pari elektrik yang sudah tersebar di seluruh penjuru bumi. Dengan beragam kekuatan listriknya yang berbahaya yang selanjutnya disebut dengan torpere.
Dengan kata lain, nama itu berarti menyebabkan kaku atau kelumpuhan akibat sengatan listriknya yang menimbulkan dampak seperti itu.
Rata-rata kejutan listrik yang dikeluarkan oleh ikan pari listrik setara dengan efek menaruh pengering rambut yang masih menyala ke dalam bak mandi yang berisi banyak air.
Posting Komentar